SELASA, 28 April 1908, Kerajaan Klungkung, Bali menjadi lautan darah. Ratusan orang berpakaian serbaputih tewas dalam perang yang dikenal dengan nama Puputan Klungkung. Tak hanya dari kalangan rakyat biasa, sang Raja Dewa Agung Jambe II (1903-1908) nan gagah berani pun gugur penuh luka.Sebelum perang berkecamuk, api perlawanan atas kolonial Belanda telah lebih dulu terjadi di Desa Gelgel. Pemantiknya berawal dari patroli keamanan kolonial di wilayah Kerajaan Klungkung sejak 13-16 April 1908. Para pembesar kerajaan dan rakyat tak terima. Sebab, hal ...